Roma, Italia – Salah satu cerita yang cukup mengejutkan dan jarang diketahui banyak orang adalah tentang kepemilikan pabrik mobil mewah Lamborghini oleh Tommy Soeharto, putra bungsu Presiden Soeharto, yang pernah memimpin Indonesia selama lebih dari tiga dekade. Meskipun dunia otomotif mengenal Lamborghini sebagai simbol kemewahan dan kecepatan, ternyata perusahaan legendaris asal Italia ini sempat berada di bawah kendali Tommy Soeharto pada akhir 1990-an.

Kejatuhan Lamborghini dan Pembelian oleh Tommy Soeharto

Lamborghini, yang dikenal dengan desain mobil super eksklusif dan performa luar biasa, pada akhir 1990-an mengalami kesulitan finansial. Setelah mengalami beberapa perubahan kepemilikan sejak didirikan oleh Ferruccio Lamborghini pada tahun 1963, perusahaan ini sempat terpuruk dan hampir bangkrut. Pada 1998, Lamborghini berada dalam kondisi yang sangat tertekan, terutama setelah dibeli oleh perusahaan Jerman Audi yang berniat untuk menyelamatkannya.

Namun, dalam masa transisi kepemilikan tersebut, ada sebuah kisah yang menarik tentang peran Tommy Soeharto. Menggunakan kekayaan dan pengaruh bisnis keluarganya, Tommy yang pada saat itu sudah memiliki berbagai macam usaha dan investasi, dilaporkan sempat membeli saham Lamborghini melalui sejumlah perusahaan yang ia miliki. Langkah ini dilihat sebagai bagian dari upayanya untuk mengembangkan bisnis dan memperluas portofolio bisnis internasional.

Namun, kepemilikan Tommy Soeharto atas Lamborghini tidak bertahan lama. Pada awal 2000-an, perusahaan mobil mewah ini akhirnya sepenuhnya diakuisisi oleh Volkswagen Group melalui anak perusahaannya Audi, yang membawa Lamborghini kembali ke jalur pertumbuhannya yang lebih stabil.

Mengapa Tommy Soeharto Membeli Lamborghini?

Ada beberapa spekulasi mengenai alasan di balik keputusan Tommy Soeharto untuk membeli Lamborghini. Salah satunya adalah ambisinya untuk terlibat dalam dunia otomotif global yang saat itu tengah berkembang pesat. Selain itu, pada masa itu, Tommy juga dikenal aktif dalam berbagai investasi besar di sektor otomotif dan barang mewah, serta ingin mengembangkan citra bisnis keluarga Soeharto ke luar negeri.

Namun, keputusan untuk membeli Lamborghini juga bisa dilihat sebagai langkah strategis untuk memanfaatkan nama besar Lamborghini di pasar internasional, sekaligus meningkatkan kekayaan pribadi dan keluarganya. Lamborghini pada waktu itu juga merupakan simbol prestise, yang dapat memperkuat posisinya di kancah bisnis global.

Dampak dan Kontroversi

Kepemilikan Tommy Soeharto atas Lamborghini, meskipun tidak berlangsung lama, menimbulkan kontroversi di kalangan pengamat bisnis dan masyarakat Indonesia. Di satu sisi, banyak yang melihatnya sebagai upaya Tommy untuk memanfaatkan peluang besar di pasar otomotif internasional. Di sisi lain, langkah ini juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana bisnis keluarga Soeharto yang besar dapat dengan mudah mengakuisisi merek global semewah Lamborghini, terutama dalam konteks hubungan politik dan ekonomi di Indonesia saat itu.

Kontroversi semakin memuncak ketika Tommy Soeharto, yang pernah dijerat berbagai kasus hukum pada masa Reformasi, terlibat dalam berbagai perseteruan hukum terkait kepemilikan aset dan kekayaannya. Meskipun akhirnya banyak dari kasus-kasus ini yang tidak berujung pada hukuman penjara, kisah kepemilikan Lamborghini menjadi salah satu bagian dari sejarah panjang perjalanan bisnis dan politik keluarga Soeharto.

Lamborghini di Bawah Audi

Setelah Audi mengakuisisi Lamborghini secara penuh, perusahaan ini berhasil bangkit dan mengukir prestasi gemilang. Berkat dukungan dari Volkswagen Group, Lamborghini berkembang pesat dengan meluncurkan sejumlah model ikonik seperti Lamborghini Murciélago, Gallardo, dan Aventador, yang semakin memperkuat reputasinya sebagai produsen mobil super mewah kelas dunia.

Hingga kini, Lamborghini tetap menjadi salah satu merek otomotif paling ikonik dan dicintai di dunia, dengan model-model terbaru yang semakin canggih dan penuh inovasi, meskipun kisah singkat tentang keterlibatan Tommy Soeharto tetap menjadi bagian menarik dalam sejarah perusahaan ini.

Kisah tentang Tommy Soeharto dan Lamborghini mungkin tidak banyak diketahui oleh publik, namun ia menjadi bagian kecil dari sejarah yang menunjukkan betapa dinamisnya dunia bisnis global dan bagaimana keluarga besar Soeharto berusaha untuk memperluas jejak bisnis mereka hingga ke tingkat internasional. Meski pada akhirnya kepemilikan tersebut tidak bertahan lama, cerita ini tetap menarik untuk dikenang, terutama bagi mereka yang tertarik dengan kisah-kisah bisnis dan politik Indonesia di era Orde Baru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending