Hypercar Bugatti Chiron Super Sport 300+ sepertinya akan semakin lama memegang rekor dunia kecepatan untuk production car. Mungkin sampai setahun ke depan sejak diciptakan pada September 2019 lalu di fasilitas pengujian Volkswagen di Ehra-Lessien, Jerman. Rekornya adalah 490,48 km/jam.
Kenapa bisa lama? Karena calon rival kuatnya Hennessey Venom F5 memundurkan jadwal launching selama enam bulan. Tapi menurut sejumlah sumber internal yang dikutip dari situs Motorauthority, mobil tersebut tetap bakal dirilis ke pasar meski agendanya molor. Hypercar Venom F5 sendiri pertama kali diperkenalkan kepada publik di SEMA Show, Las Vegas, Amerika, pada November 2017, tanpa mesin dan interior.
Proyek pengembangan menjadi mundur. Pabrikan membutuhkan waktu tambahan untuk memaksimalkan pengembangan aerodinamika agar target top speed mobil tercapai. Untuk meyakinkan publik bahwa proyek Venom F5 tetap jalan, pabrikan Hennessey Performance Engineering (HPE) mempublikasikan sejumlah foto chassis serat karbon kendaraan super cepat tersebut.
Untuk mengembangkan chassis custom itu (bespoke istilah Hennessey) pabrikan butuh waktu dua tahun. Berat chassis hanya 88,189 kg saja. Agar bisa mengimbangi kecepatan dan tenaga mobil yang begitu besar, chassis memiliki torsional rigidity (rigiditas) 52.014 Nm torsi per derajat.
HPE mengumumkan mobil ini memakai mesin V8 twin-turbo 6.6 liter bertenaga 1.817 hp, torsinya 1.618 Nm dengan peak power di 8000 rpm. Nah, itu memperkuat pernyataan pabrikan bulan Oktober lalu bahwa Venom mendapat penambahan tenaga jadi 1.800 hp, bukan lagi 1.600 plus seperti rencana awal.
Cita-cita HPE membuat Venom F5 adalah untuk memecahkan rekor dunia kecepatan 480 km/jam dengan angka aktual 497 km/jam. Dengan koefisien drag 0,33, Venom F5 sebetulnya tak butuh 1.817 hp untuk mencapai kecepatan segitu. Menurut kalangan engineer HPE, berdasarkan hasil pengujian CFD, untuk mencapai kecepatan 480 km/jam hanya dibutuhkan 1.520 hp saja. Nah, kalau tenaga sampai 1.800 hp, kecepatan nyaris 500 km/jam mungkin bisa gampang didapat.
Pabrikan yang berbasis di Texas, Amrik ini juga mengumumkan bahwa harga mobil mengalami kenaikan dari banderol rencana sebelumnya US$1,6 juta menjadi US$ 1,8 juta. Atau dari Rp 22,4 milyar, menjadi Rp 25 miliar. (Eka/Odi)
Tinggalkan Balasan